Alhamdulillah kali ini saya akan mengulas destinasi impian saya semenjak saya SD yang terealisasi baruu di hari Minggu, 21 Agustus 2022. Masya Allah Tabarakallah kurang lebih 33 tahun baru terwujud ....
Excited pastinya...
Menghitung hari semenjak tiket ke Bali di beli tanggal 25 Juli 2022.
Tempat itu adalah Desa Tarunyan yang memiliki kuburan atau pemakaman unik dimana jenasah hanya di letakkan di atas tanah di bawah pohon, jasadnya akan membusuk dengan sendirinya dan tinggal tulang belulang saja.
Pohon unik tersebut bernama Taru Menyan yang artinya
Taru : Pohon
Menyan : Wangi
Pohon yang memiliki bau wangii hingga jasad manusia tidak tercium bau busuknya.
Impian Masa Kecil
Tepatnya kelas berapa lupa, sebuah pelajaran waktu SD inti dari cerita tersebut ada seseorang dari Banyuwangi yang mencium aroma semerbak mewangi. Orang tersebut mencari-cari dari mana sumber aroma wangi tersebut, setelah di telusuri akhirnya menemukan sebuah Pohon yang wangi berlokasi di sebuah pulau di tengah Danau Batur Bali tepatnya di Desa Tarunyan. Wowww kan yaa aroma wanginya sampai Banyuwangi euyy....
Singkat cerita diletakkanlah jasad mayat di bawah Pohon tersebut, eeeh kok masih tetap bau wangi dan anehnya lagi mayat tersebut tidak menimbulkan bau busuk, tidak memakan waktu lama juga jasad tersebut mengering dengan sendirinya tinggal tulang belulang.
Akhirnya jika ada penduduk yang meninggal secara wajar jenasahnya di letakkan di bawah Pohon Taru Menyan hingga sekarang.
Auto jiwa penasaran saya timbul, pengen banget bisa melihat langsung Pohon Taru Menyan dan jenasah yang ada di bawahnya.
Tiga Kali ke Bali Baru Kesampaian di Kunjungan yang ketiga
Pertama kali berkunjung ke Bali sekitar tahun 2006 pada saat ada Piknik di Kantor PLN Bojonegoro, excited pastinya eeeh ketika menanyakan lokasi Pohon Taru Menyan kepada guide ternyata jauhh sekali rute Piknik tidak mengarah kesana. (hikss sedihh)
Kedua kali ke Bali secara Roadtrip naik mobil bersama orang tua, mertua, kakak, dan adik ipar di lebaran Juni 2018. Lagi - lagi GAGAL TOTAL KARENA termakan omongan orang-orang antara lain :
1. Banyak pengemis yang maksa
2. Nakhoda kapal yang nakal, tiba-tiba mematikan mesin kapal dan meminta bayaran lebih kalau tidak cemplungin ke Danau Batur
Alhamdulillah sudah di niati kunjungan kami yang ketiga ini khusus ke Pohin Trunyan meskipun masih ada beberapa orang yang bilang persis seperti di atas.
Apa yang membuat Nekat Maju Pantang Mundur??
Di lebaran tahun 2019 teman anak saya sekeluarga berkunjung ke Pohon Tar Menyan, langsung saya japri dunk, dia bilang lancar aman kok kalau pengemis banyak tinggal siapin uang pecah 1000an karena memang disana Desa miskin tertinggal.
Okelah yaa itung-itung berbagi kepada sesama yaa, soal kapal juga tidak ada masalah apapun.
Yess makin mantap dunk emak, dan suami huntinglah penginapan di sekitar Danau Batur. Pilihan jatuh pada PENGINAPAN LAKE BATUR, sebelum booking kami chat dengan owner rencana ke Pohon Taru Menyan, ternyata owner Lake Batur membantu menyediakan speedboat dimana dermaganya tidak jauh dari penginapan yeayy Alhamdulillah di beri kemudahan 🤲🤲.
Mengapa harus menggunakan kapal boat?
Karena lokasinya di tengah Danau Batur, hanya bisa menggunakan kapal.
Lake Batur Cottage hanya ada 3 unit kami booking semua karena teman saya yang di Bali ikutan plus pasang tenda, tarif di aplikasi Rp.350.000 sudah sarapan.
Teman saya SMA yang lama tinggal di Bali pengen ikutan akhirnya Lake Batur Cottage yang hanya 3 unit kami booking semua plus halaman rumputnya kami pasang tenda.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, selepas sarapan di udara yang masih duinginnn brbrbrbrbr.....kami berjalan kaki menuju dermaga tidak jauh dari penginapan. Kapal boat telah menanti kami, taklupa kami masing-masing di beri pelampung.
Kapal boat melaju spot pertama tidak langsung ke Pohon Taru Menyan akan tetapi ke Patung Dewi Danu terlebih dahulu untuk berfoto ria dari kapal.
Setelah berfoto ria kami melanjutkan perjalanan ke Pohon Taru Menyan total dari dermaga kurang lebih 25 menit sambil melihat pemandangan yang Masya Allah tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Saya meminta guide untuk mendampingi kami menjelaskan kisah Pohon Taru Menyan ketika di lokasi. Sesampainya di lokasi, ternyata ada pembangunan dermaga di percantik supaya banyak wisatawan datang.
Kami terdiri dari 4 dewasa dan 5 anak-anak turun, dikenalkan dengan guide yang stanby di lokasi selanjutnya kami mengikuti langkah guide menuju Pohon Taru Menyan yang ternyata hanya berjarak 100 meter dari dermaga.
Kemi melewati gapura yang sedang di perbaiki, terlihat satu Pohon besar yang berakar kuat di bawahnya terdapat papan tulisan sejarah Desa Tarunyan yang sudah usang sehingga tulisannya sudah memudar.
Satu pohon besar yang membuat area tersebut rindang di bagian belakang terdapat pepohonan lain dan susunan tengkorak manusia. Susunan tengkorak ada yang masih tergolong baru dimana giginya masih ada, tengkorak lama yang sudah tinggal separo.
Pada bagian samping kiri agak menjorok ke atas (kontur tanahnya dari pohon menanjak) terdapat tempat untuk meletakkan jenasah. Jenasah hanya di letakkan di tanah kemudian di tutup badannya dengan kain dan benda kesayangannya, hanya wajah yang terbuka tanpa penutup.
Jenasah yang diletakkan diatas tanah di tutup dengan bambu yang di susun berderet menancap di dalam tanah membentuk segitiga. Saat kami datang ada 9 jenasah, maksimal hanya bisa 11 jenasah yang di letakkan di tempat tersebut.
Kalau tempat peletakkan jenasah sudah full sebanyak 11 terisi, kebetulan ada jenasah baru akan datang. Maka jenasah yang sudah tinggal tulang belulang di pindahkan tulang belulangnya di belakang Pohon bersama dengan tengkorak dan tulang lainnya.
Karena kelembaban tinggi dan sering hujan di lokasi Pohon Teru Menyan menyebabkan proses pembusukan jenasah berlangsung cepat.
Syarat Jenasah yang di Letakkan di Bawah Pohon Taru Menyan
Tidak semua jenasah di makamkan di bawah Pohon Taru Menyan ini, adapun syarat jenasah yang bisa di letakkan di Pohon Taru Menyan antara lain :
1. Meninggal wajar
2. Jenasah yang sudah menikah
3. Jenasah yang meninggal karena hamil, kecelakaan, dibunuh, bayi di kubur biasa di perbatasan desa.
4. Jenasah yang belum pernah menikah dianggap masih bayi, tidak boleh di letakkan di bawah Pohon Taru Menyan ini.
Aturan yang harus di taati
1. Dilarang mengambil benda apapun di seputar kuburan, perlu teman-teman ketahui bahwa di sekitar kuburan banyak kita jumpai uang bertebaran sampai uang kuno berupa koin ada, barang-barang jenasah seperti sandal, sepatu dkk yang memberi kesan kotor. Guide sudah mewanti wanti kami untuk tidak mengambil apapun bisa jadi nanti ketika dirumah kesurupan.
2. Dilarang berkata kotor
3. Berpakaian sopan
4. Dilarang membuang sampah sembarangan
Prosesi Jenasah meninggal hingga di letakkan di bawah Pohon Taru Menyan
Perhitungan hari baik untuk di kubur masih di perhatikan untuk jenasah. Jenasah meninggal di cek hari terbaik untuk di kubur kemudian diberi sesajen sederhana tidak seperti proses NGABEN ya....
Jenasah di arak menggunakan kapal menuju Pulau Pohon Taru Menyan, sesajen kemudian di sembahkan ke Danau Batur.
Masyarakat Bali yang meletakkan jenasah di bawah Pohon Taru Menyan ini adalah masyarakat Asli Bali, belum ada percampuran dengan kerajaan Mataram.
Pengeluaran
1. Sewa boat 650.000 include tiket masuk Pohon Trunyan
2. Sukarela biaya perawatan dengan mengisi buku tamu
3. Suka rela memberi tips ke Guide
4. Penginapan 350rb
NOTE !
Apa yang ditakutkan ternyata TIDAK BENAR, karena kami langsung dari penginapan naik boat sehingga tidak melewati Desa yang banyak pengemisnya. Uang pecahan baru yang sudah saya siapkan sebanyak 400rb utuh.
Sekian dulu ikuti perjalanan kami ke Bali yaa selama 4D3N, Total Budget, Destinasi yg dituju dan info sewa mobil motor & kapal
#bali
#PohonTaruMenyanBali
#DesaTarunyanBali
58 Komentar
mantab Mbak Yeni travelingnya..ada pelajaran untuk anak2 yg bisa dipetik..
BalasHapusjarang ada yang nyeritain soal wisata ke Trunyan, aku juga sekedar denger-denger aja. Dulu waktu masih kecil ngebayangin kok kayak menyeramkan.
BalasHapuspadahal ga juga ya, ini sebuah tradisi juga, jadi bikin penasaran.
apakah dermaga untuk ke Trunyan cuman 1 ini aja mbak?
Iyess cuma 1 ajaa mbaak, aksesnya jg cuma bisa kapal gak bs jalut darat
HapusWah.. impian 33 tahun akhirnya terwujud ya, Mbak. dan ini membuktikan, apa pun yang ingin kita inginkan, terus angankan, Insya Allah semesta mendukung.
BalasHapusDari cerita pohon Taru Menyan ini, menunjukkan kebesaran Ilahi juga. Namanya mayat, pastinya akan meninggalkan bau kurang enak. tapi ditaruh saja di atas tanah di bawah pohon Taru Menyan, maka secara alamia terjadi proses pembusukan, dan tidak bau sama sekali.
Amazing masya Allah kalau lihat di foto horor tapi bagi kami tidak, saya tanya ke anak2 mereka komentarnya tidak horor
HapusWahh wah wah~ saya yang orang Bali aja belum pernah ke Trunyan mba, mbanya sudah explore kesana meski menunggu 33 tahun.
BalasHapusand I am so sorry atas pengalaman yang kurang nyaman saat mau berkunjung tanggal 2018 mba, sedih bangeett waktu itu belum ada penataan dan kontrol dari pemerintah atau Pokdarwis. Syukurlah kunjungan kali ini perjalanannya lancar jaya yaa mba.
Btw saya pernah nginep di Batur Lake Cottage, suasananya memang sejuk yaa.
Alhamdulillah dilancarkan dan di mudahkan, ikut bersedih ya bunn dengan pengalaman buruk yg dialami.
HapusWaktu masih SD saya sempat heran kok bisa di bawah pohon Trunyan itu mayat tidak berbau? Aneh sulap ajaib begitulah dalam pikiran saya kala itu. Makin kesini makin paham. Apalagi artikel ini makin nambah wawasan. Bangga kita orang Indonesia negara kita punya banyak keunikan adat dan budaya ya
BalasHapusIni yang dinamakan wisata eksotik, wisata seperti ini juga ada di daerah Sulawesi yaitu di daerah Toraja, Sulawesi Selatan.
BalasHapusSeharusnya kami ke tana toraja kakk karena tanggal 20 agustus 2022 ada upacara ma"nene dan rambu solo juga apa daya tiketnya mahal banget. Jadinya ke Bali duluu ke Trunyan.
HapusPernah sekali ke sana. Paling asik nih pas nyeberang pake boat. Seru. Tempatnya memang asik sih,di seberang danau itu suasananya tenang banget
BalasHapusWaaah jadi tahu tentang Desa Trunyan mbak...saya sudah 10 tahun tinggal di Bali tapi tidak ada keberanian untuk wisata kesini. Hanya melihat pemandangan danau Batur saja....jadi pengen deh kesana, kayaknya seru ya....wajib nih dikunjungi sebelum saya pindah dari Bali.
BalasHapusUnik banget ini, pernah dengar ada pemakaman spt ini baru ngeh ternyata di Bali ya
BalasHapusDuh serem banget ga sih mbak.. bawa anak2 apa ngga takut mba.. beneran ga bau busuk ya mayat yang baru beberapa hari di sana?
BalasHapusGaak mbaa saya semua pasrah sama Allah inj kali kedua melihat tengkorak. Tahun 2021 pernah ke goa tengkorak di paser kalimantan. Tengkorak dulu jenasah di gelatakjn juga.
HapusBafi anak2 gak horor waktu aku tanya ke mereka.
Mbak keren banget ulasannya. aku udah lama nih pengen kesini sama ke Toraja Utara. Penasaran banget sama prosesinya mereka
BalasHapusNext trip toraja Insya Allah nunggu moment upacara rambu solo dan ma"nene, impian saya jugaa itu wisata edukatif buat anak2
HapusPemandangan sekitar Lake Batur Cottage nya cakep banget kak.
BalasHapusKeren ambil angle fotonya.
Daku pikir tadi lukisan atau iklan hehe.
Waah beruntung sekali ya Mbak Yeni dah sampai Trunyan. Saya juga sudah 4 kali ke Bali tapi belum pernah sampai Trunyan. Dan emang gak kepikiran pengen ke sana. Cuma denger dan tau ceritanya saja. Tapi kali ini bisa ngerti detail banget lewat cerita Mbak Yeni.
BalasHapusTerunyan itu salah satu tempat yg pengen ku kunjungi misalkan ada kesempatan ke Bali lagi mbak. Penasaran sama pohonnya sih, pengen lihat langsung gitu
BalasHapusWisata lokal yang menarik dan unik ya mbak. Tapi cukup ngeri dan menyeramkan nggak sih. Hihii.. Jenasah dibiarkan gitu aja di bawah pohon sampai jadi tulang belulang. Auto kabur kalo aku malam-malam lewat situ. Wkwk
BalasHapusJujurr setelah datang tidak sama sekali, anak2 jg saya tanya tidak horor biasa saja.
HapusJalan jalan nggak hanya sekadar hiburan ya mbak
BalasHapusTetapi juga bisa jadi sarana pembelajaran anak anak
Termasuk belajar kebudayaan seperti ini
Yess tepat sekali
Hapusmasya allah bagusnya mbak suasananya. Sangat menyenagkan bisa berkunjung ke tempat2 unik gini ya. btw serem juga tuh mbak yang ada pengemis maksa dan dipalak sama tim perahu tapi ternyata gak y mbak.
BalasHapusasli mbaa sejak dulu aku kepengin ke trunyan, meski agak takut2 hahah.. udah gitu perjalanannya ga mudah yaa.. kayaknya baru bisa kalau aku bepergian sendiri ke bali
BalasHapusaku malah salfok sama penginapannya, murah banget... tempatnya kelihatannya juga nyaman,,
BalasHapusSuasananya mencekam gitu, gak kak Gusti?
BalasHapusHebat banget, kak Gusti berhasil sampai ke Pulau Pohon Taru Menyan. BUcket list yang lama dan kini sudah tersalurkan.
Menginap di Penginapan Lake Batur ini asik banget.
HapusAga merinding melihat jenazah di Pohon Taru Menyan.
Pernah denger pohon trunyan di pelajaran sosiologi waktu sma. Ternyata memang benar adanya ya dan bisa dijadikan kunjungan wisata, hanya saja mungkin ada oknum yang hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri ya Mbak. Alhamdulillah akhirnya sudah bisa mengunjungi dan berfoto di depan pohon tersebut. Penginapannya bagus sekali modelnya, pasti stock foto banyak sekali ya Mbak
BalasHapusPernah nonton proses pemakamn jenazah dengan bambu segitiga seperti yang diletakkan dibawah pohon menyan di instagram kak. Dan sekarang dapat penjelasannya langsung dari artikel ini. Jadi paham deh asal muasalnya
BalasHapusSeremm.. ada hantunya gak ya klo malem2? Tapi beneran horror sih pohonnya. Banyak tengkorak manusia hidup digeletakin gitu aja. Atut
BalasHapusSiapa yg mau malam2 kesana to bun😃😃 aksesnya cm kapal lgs dermaga lgs tkp aja lhoo gada rmh penduduk di sekitarnya
HapusUdah kenal pohon ini sejak baca novel zamanku SD mbak tp berkesempatan ke desa ini kalau pas ke Bali. Moga kelak bisa ke sana.
BalasHapusBtw trenyuh juga ya desa jujugan wisata tapi msh banyak pengemis gtu :(
Baru tau kalau org meninggal yang belum menikah dianggap bayi dan gk bisa diletakkan di bawah pohon.
Alhamdulillah akhirnya berhasil ke desa trunyan ya mbak. Pengalaman yang berkesan pastinyaa.
aku udah sepat ke sini juga mba... mampir dan naik kapal ke Trunyan lalu diberi banyak informasi tentang tempat unik ini dari masyarakat asli di sekitar
BalasHapusAku juga baca soal Trunyan pas masih SD. Lupa dari majalah apa hehehe. Inget banget soal pohon yg mengeluarkan wangi tertentu sehingga menyamarkan wangi jenazah. Thanks utk sharingnya. Semoga suatu hari kami bisa main ke Trunyan... Dan Mak Yen sekeluarga bisa disegerakan ke Toraja.
BalasHapusItu yang nakhoda nakal serem banget ulahnya. Trus, jadinya bayar atau enggak? Kok, sampai berani ngancem mau nyemplungin ke danau, ya. :(
BalasHapusMaaap bukannya sudah saya jelaskan yaa bahwa ancaman itu dulu2...kami sekeluarga lancar ga ada apapun smuaa baik dan sopaan bahkan saya kasih tips guide mereka memastikan kalau saya ikhlas memberi kan? Sampai segitunya sih
HapusYa ampun mba kuat banget ke lokasi desa Tarumeyan kl aku sudah gemeteran pasti lihat sekelilingnya apalagi. Keajaiban pohon tarumenyan memang nih gak diragukan lagi. Apa pohonnya bisa dibudidayakan ga sih? Biar bisa dikembangkan dan ditanam di daerah lain.
BalasHapusNaah saya ga kepikiran ty soal itu bun...gada rasa horor sih, positif thingking anak2pun ga berasa horor
HapusWah, aku baru tahu cerita pohon taru mbak. Unik sekali ya, tapi pasti kesini merinding banget lihat jenazah yang baru beberapa hari diletakkan disitu heuheu. Seru banget ini pengalamannya
BalasHapusWisata seram juga ya. Mpo mah milih yang lain. Ke sini kaya ikutan tantangan TV dunia lain
BalasHapusPohon Trunyan kalau saja bisa ditanam di luar daerah, mungkin gak ya? Bisa jadi tanaman langka kan ya itu karena bisa menyerap menghilangkan tidak menghilangkan bau tidak sedap
BalasHapusKlo saya pasti merinding nih wisata ke tempat desa terunyan, mana penampakan pohonnya juga serem lagi, tapi memang pemandangan danau dan sekelilingnya keren sih, apalagi patung dewi danu nya, megah sekali
BalasHapusPohon Taru Menyan, Desa Terunyan di Bali, Membuat Mayat tidak Berbau Busuk menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi pariwisata Bali ya mbak
BalasHapusBisa jadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Bali
Oh aku baru tahu ternyata ga semua jenazah boleh ditaruh di situ ya. Ada syarat tertentu ternyata. Karena kadang juga jenazah bisa digunakan oleh beberapa oknum juga untuk hal2 tertentu
BalasHapusMenarik nih. Dari kecil aku pengen ke sana blom kesampaian, karena nggak ada yang mau nemenin. Hahaha. Btw, sekalian review tempat nginepnya dong mbak. Recommended ga nginep situ fasilitas apa aja. Biar kalau kesana lebih ada bayangan gitu
BalasHapusJadi itu namanya Pohon Taru Menyan
BalasHapusWaktu sekolah dulu hanya tahu ada jenazah orang Bali yang ditaruh di pohon dan gak bau. Ternyata gak asal dan ada aturannya juga ya
mbak cottagenya bagusssss. tapi mba beraniiii eee ke sana kalau aku keder pasti liat tengkorak ama mayat --" takut duluaaaan wong ke kuburan ortu aja aku deg2an
BalasHapusBaru tau cerita tentang Desa Trunyan ini mbak, unik banget sekaligus bikin merinding apalagi lihat jenasah yang baru 12 hari itu. Ku kira penduduknya bukan orang Bali asli karena nggak pakai upacara ngaben. Ternyata malah mereka asli Bali semua.
BalasHapusPernah denger dan nonton tentang mayat yang tidak berbau saat disimpan di pohon ini. Mbak Lihat langsung dan malah nginep di sana. Wow, berani. Aku mah udah jiper duluan. Cukup lihat di tv saja 😆
BalasHapusSeru nih jalan-jalan ke Balinya Mba Yeni. Dulu terakhir saya ke Bali sekitar tahun 2014. Udah lama banget ini pas honeymoon. Wah ada pohon berbau wangi dan dibelakangnya banyak tengkorak. Ini emangr ngga dikubur ya Mba. Oh, mungkin di Bali itu kalau meninggal dibakar kan ya , inget upacara ngaben. Itu penginapannya nyaman juga ya Mba. Duh, jadi pengen ke Bali lagi nih
BalasHapuswisata budaya yang perlu disosialisasikan juga ini ya mbak. Menurut saya bagus banget ada sisi edukasinya.
BalasHapusemang yaa, dulu pernah denger kalau jenazah dibiarkan aja di suatu tempat di Bali, ternyata ini ya tempatnya, dan pohon trunyan ini ternyata bikin jenazah ga bau busuk yaa, ngeri ngeri sedap juga kalau main kesana yaaa
BalasHapusMbak awalnya kukira ke daerah toraja kan banyak kuburan penuh tengkorak juga di sana. Ternyata di Bali ya. Aku salfok sama Lake Batur Cottage nya bagus. Anyway ke Taru Menyan bilang ke anak2nya gimana kok mereka mau?
BalasHapusAnak-anak tidak pernah saya takut2i mbaak, kebetulan ini kali kedua ke tmp temgkorak. Pertama kali di goa temgkorak sopang kalimantan awale gapaham tmp apa itu. Lokasi di atas bukit stlh sampai atas baru lihat tengkorak asli kisahnya sama kayak di Bali inj. Anak2 ga takut saya selalu menekankan kita kelak akan mati jd tengkorak. Dapat kesempatan melihat tengkorak asli ambil hikmahnya. Di sekolahan malah cerota anak2 itu mbaa pengalaman2 mereka
HapusTerima kasih Bu Yeni telah stay @lakebatur_cottage,,, keren bu ulasannya, detail informatif ,,🙏 sehat selalu bu bersama keluarga, supaya bisa mereview tempat-tempat wisata lainnya juga, sukses selalu🙏
BalasHapusIni yang aku suka dari Indonesia, masih mempertahankan kulturnya hingga kini. Destinasi ini jadi wish list ku juga kalau ke Bali. Seumur-umur belum pernah injak tanah Bali. Semoga segera ya, doain mba Gusti.
BalasHapus