Mbak Yenii mau kemana lagii??
Duitnya kek ga berserii to Mbakkk....
Gimana sih atur keuangannya....
🤭🤭🤭
Pertanyaan yang sangat biasa saya dengar sobat GustiYeniFamtrip....
Karena kami si kaki panjang alias tukang jalan jadi ga harus nunggu duit numpuk baru jalan lhooo....
"Intinya adalah kebersamaan dan mengenalkan sesuatu yang baru buat anak-anak"
Jadi saya dan suami lebih baik memberi warisan kepada anak-anak pengalaman dibandingkan harta. Banyak contoh di seputaran kita Harta Warisan membuat perang antar saudara. Dengan pengalaman saya yakin anak2 akan bisa mandiri dkk seperti halnya saya sejak kecil biasa mandiri dan memiliki rencana2 kedepan.
Saat ini kami lagi berhemat nich, kembali ke jaman sebelum pandemi harus berhemat demi mempersiapkan traveling ke destinasi yang jauh tapi bukan berarti gak kemana - mana ya (tripnya yg murah meriah aja sepedaan atau tracking). Ketika kami sudah memiliki beberapa tiket perjalanan di tahun depan otomatis setiap bulan kami mulai mencicil persiapan buat berangkat mulai budget hotel akomodasi dkk.
"Uang habis untuk traveling mandiri lebih bermanfaat dibandingkan beli barang branded atau mengumpulkan harta untuk hari tua"
Maksud dari tulisan diatas versi saya pribadi yaa ... antara lain :
- Rejeki sudah diatur Allah, mau ngoyo atau santai tetep dapatnya segitu
- Anak sejak lahir sudah memiliki jatah rejeki sendiri jadi pasrah semua kepada Allah
(Contoh di keluarga suami ketika masih kecil, mertua menabung tanah buat 4 anak eeeh belum juga kuliah sudah habis terjual karena bangkrut, Alhamdulillah suami kuliah ada aja rejeki sambil kerja dkk)
- Usia kita tidak tau, bukan warisan harta yang kami tinggalkan ke anak karena harta bisa menjadi perang antar saudara akan tetapi pengalaman kebersamaan yang kami tinggalkan ke anak
- Kalau Sudah tua, raga tak lagi kuat untuk diajak traveling, endingnya juga sama uang habis buat biaya berobat
Hemat ala kami antara lain :
- Tidak menggunakan jasa ART emang sejak awal nikah sih, cuci gosok sendiri (keuntungan bagi kami, anak2 nurut kalau kami pergi mau ga mau harus ikut)
- Anter jemput anak sendiri, bekel sekolah bawa dari rumah
- Tidak membeli barang branded (beli sesuai kebutuhan urgent misalkan membeli outfit musim dingin dari UNIQLO disaat diskon dan memang kami membutuhkannya), btw kami ga masalah lho beli barang 2nd apalagi baju2 dingin brand mahal kalau 2nd harganya jatuhh banget.
- Tidak melakukan perawatan2 alias skincare standart pembersih, cream malam n sunblock (kaalau sudah punya tujuan saya bisa tahan lho)
- Tidak lapar mata melihat diskonan, tapi kalau diskonan murah TIKET bikin kalap (nah ini kalau tiket murah hajar beli2 buat tahun depan).
- Dulu anak anak tidak les, akan tetapi semenjak pandemi si kakak jadi les biola dan manga kemauan sendiri sih.
Bulan Oktober November ini pengeluaran kami luar biasa (malah curhat🤭), mulai dari
- Kedua anak edutrip beberapa hari ke luar kota
- mengurus Tiket New Zealand yang sudah terbeli semenjak sebelum pandemi begitu NZ sudah buka kami rechedule dan ternyata kena biaya tambahan
- Mengurus Visa New Zealand
- Eeehhh kena racun tiket murah Gledek Tiket.com ke Jepang
Nah disaat kudu mengencangkan ikat pinggang, solusi trip kami adalah tracking ke Curug bersama teman yang satu frekuensi alias sama sama tukang jalan.
Rencana emang suka dadakan sih maklum setiap weekend pada banyak acara juga. Jadwal kosong di hari Sabtu kebetulan pada bisa auto cuss gaskeunnn tracking.
Ditempat biasa kami bertemu di exit toll Citeurep. Kami tuh punya teman yang jadi guide, sukaa jelajah gunung dengan tempat yang alami & tidak banyak di kunjungi orang namanya Pak Fery, beliau sudah stanby dengan motornya di exit toll Citeurep, ini bukan kali pertama yaa kami tracking.
Destinasi yang akan kami kunjungi adalah Curug Cidulang Suka Makmur Puncak 2 Bogor, berangkat dari rumah pukul 06.00 sampai di Exit Tol Citeurep pukul 07.00 dengan dipandu Pak Fery kami menuju Rawa Gedhe.
Perjalanannya jauh berkelok kelok sampai di area parkir Rawa Gedhe sekitar pukul 11.00 siang lhooo so.jauhh yakss tapi pemandangannya cakep, kesasar beberapa kali karena susah sinyal dan kehilangan jejak Pak Fery.
Saking laper di area parkir Rawa Gedhe ada warung jualan pop mie langsung pesan 2 pop mie, kebetulan anak anak juga laper eealah ternyata pop mie Ichi basi sudah expired padahal saya sudah memakannya beberapa suap.
Setelah perut keisi lanjut kami tracking ke atas jalannya nanjak teruss berbatu batu, kalau buat yang biasa tracking waktu tempuh sampai curug 45 menit, pasti kalau kami lebihlah yaa apalagi beberapa minggu ga tracking pasti lambattt.
Di tengah-tengah perjalanan kami menemukan makam keramat daerah tsb dimana setiap hari tertentu banyak di datangi peziarah.
Peziarah bukan hanya datang pada siang hari tapi juga malam hari kemudian lanjut mereka membersihkan diri di air terjun cidulang.
Jarak makam keramat ke air terjun masih lumayan jauh, melewati semak belukar tanpa ada penerangan listrik, air terjun Cidulangpun airnya sangat dingin lho.
Sesampainya kami di Curug Cidulang, Pak Fery dan temannya yang membantu membawakan barang logistik kami langsung mencari tempat buat memasak air, memasak nasi dan memanggang ayam.
Lokasi yang dipilih di bawah aliran air yang mengalir dari air terjun. Kami membuka perbekalan lanjut memasak nasi, menggoreng tempe sambil di cemil cemil ketika sudah matang sambil menunggu nasi matang, sambal juga kami siapkan.
Udaranya dan airnya duinginn sekali disini. Serunyaa jangan ditanya....
Kegiatan seperti ini, Ichi sukakk bagian goreng tempe dan mencari kayu bakar, kalau Ranggi bagian main air🤭.
Makann makannn
Jadi alat masak bawa sendiri, memasaknya mix kompor camping dan kayu bakar.
Bahan bawa sendiri :
- Beras
- Ayam kampung ungkep
- tempe mentah
- gula teh kopi jahe susu
Bahan mencari di Hutan :
- Kayu bakar
- Daun lalapan
- Daun alas buat liwetan
Iuran saya ber-4 total 300.000 buat sharing makanan dan tips guide yg membawakan bekal2 kita di lokasi.
Habis makan ku teruss bobo syahdunyaaa Masya Allah...
Keuntungan Sering Tracking / Wisata Alam bersama Anak :
1. Itung itung berolah raga supaya kuat
2. Menjauhkan dari gadget
3. Tidak mageran / malas
4. Mengenal alam lebih dekat mulai aneka tumbuhan yang unik, hewan yg bebas berkeliaran
5. Kami melihat beberapa jenis tumbuhan kopi
6. Kami menemukan tumbuhan untuk mengobati kencing manis, di dalamnya seperti biji cabe, dimakan rasanya manis-manis pahit
Sering kali kita temui anak-anak males di ajak trip dengan medan menantang karena mereka terlanjur mageran smua serba ada, kebiasaan anak mengenal alam bisa di lakukan sejak mereka kecil.
Nah ending dari makan Pop Mie basi meski hanya 2 suap ketika kelar tracking perjalanan pulang perut mual dan kepala cenut cenut.
Next time kami bakal kembali lagi tapi dengan destinasi Curug Culengsi dengan medan yang lebih menantang. Rencana berikutnya tracking sekaligus menginap di sinii Bukit Bentang Land.
Jadi ketika kami turun kebawah, kami melihat mobil shuttle ini, iseng nebeng diperbolehkan ealah ternyata mobil ini khusus tamu Bukit Bentang Land dimana penginapannya berada diatas dan view kereeen banget, auto langsung kepoin ratesnya dunk.
Terima kasih mau membacanya...
Sampai ketemu lagi diulasan berikutnyaa...
Mampir yaa tulisan terbaru Cara Mengatur Budget Liburan Sekeluarga
53 Komentar
Ya Allah jadi teringat jaman kecil dulu pernah nginep di hutan dibawa almarhum bapak. Seru malah.
BalasHapusBtw kak yeni, jumpa mobil bentang land jadi ngiler pengen ke sana ya.. Hehehe
Wah, kece bener nih edukasi buat keluarganya, supaya memberikan pengalaman berharga dibandingkan harta semata :) Berwisata ke curug memang seru, hemat juga. Bisa bawa makanan dari rumah yang setengah matang maupun matang, dimasak atau dipanaskan di dekat air terjun hihihi mantap. Kapan2 mau ha main ke Curug Cidulang Rawa Gedhe Sukamakmur ini kayak mak Gusti.
BalasHapusIyah seru banget. Saya yg baru sekali ke curig, jadi pengen ke sana lg. Sekalian ngikutin tips hemat dg masak2 sendiri di sana. Asyik yaaa... Kan hawanya dingin eh terus makan masakan yg anget, yummy.... Anak2 pasti happy. Moga taon depan terealisasikan
HapusSetujuuu ini bawa bekal sendiri ke camping, hihih,itu jadi lebih mudah ya mba. Insight yg seruuu tulisan iniiih cara mengatur keuangan. Aku setuju bawa bekal dan tidak melirik diskonan yg nggak butuh barangnyaaaa.
BalasHapusudah lama nggak kempiiiiing, jadi pengin, itu ayam kampungnya sedaap sekaliii
walau sempat beberapa kali kesasar, alhamdulillah sampai juga, dan wow pemandangannya indah banget ya mbak.
BalasHapusEh tapi gpp kan mbak, walau sudah beberapa suap makan popmie expired? Kuat menjelajah alam, tentunya pencernaan juga kuat kan ya
Wisata backpacker keluarga secara tidak sadar mendidik anak untuk mandiri dan belajar menghargai alam. Ini melihat View air terjun di Bogor begitu indah dan jernih, menjadi pengalaman yang menyenangkan
BalasHapusSekaligus mengajarkan anak keterampilan survive (bertahan hidup ya, Pak). Masya Allah. Ditunggu kisah selanjutnya, Mbak Yeni.
HapusKebayang liwetan di curug suasana hutan, nikmatnyaaa...tempe anget semua fresh from kayu bakar, aromanya pasti beda.
BalasHapuskeren Mbak tipsnya, memang ada yang harus dikelola dengan matang agar semua sesuai rencana ya.
Ngetrip banyak manfaatnya bagi diri dan keluarga ya, Mbak, bukan sekadar jalan2 tanpa makna. Tulisan2 di blog ini membuktikannya. Masya Allah, saya salut sama Mbak Yeni sekeluarga. Mau wisata murah meriah pun dilakoni, yang jelas kebermanfaatannya buat keluarga ada.
BalasHapusAduh asyik banget itu abis makan langsung tidur dengan udara dan hawa yang sangat segar ...
BalasHapusBtw yang jualan di sana harus dikasih edukasi ya jangan sampai makanan yg expired tetap dijual
Untung segera ketahuan ya
Dekat Jonggol ini teh? Jawa Barat emang negeri sejuta curug. Adaaaaaa aja curug unik, seru, dan bagus bisa dikunjungi. Istimewanya lagi, aksesnya enggak terlampau sulit. Jadi, bisa ajak anak-anak ke sana. Seru yaaaaa, makan bancakan.
BalasHapusseru banget mba main-main ke Curug sama keluarga, aku nih udah lama gak ke Curug.. tahun 2020 cukup sering healing ke Curug ajak anak dan suamik.
BalasHapusmemang mendaki gunung dengan keluarga seru banget, anak-anak juga merasa happy dan punya cerita tersendiri
HapusSeru banget makan makan bersama di alam terbuka seperti itu mba. Kembali lagi memang kalau sudah ada tujuan, pasti di usahakan buat tercapai dengan hemat beberapa hal yaaa
BalasHapusJujur, saya liatnya iri banget loh sama keluarga Mbak Yeni ini. Seruu gitu bisa kompakan menjelajah. Pengen bisa. Tapi kudu nunggu anak-anak gede dulu.
BalasHapusSemoga kelak anak keturunan kita nggak ada yang serakah sama harta warisan ya Mak, sehingga tiada keributan di antara mereka.
Sebaik-baiknya uang emang paling bermanfaat buat beli pengalaman daripada beli barang. Aku suka mbak sama prinsipnya. Dan aku pun begitu, karena kenangannya bakal diingat selamanya.
BalasHapusSeger banget lihat pemandangan Curug Cidulang, nikmat yaa kayaknya kumpul dan makan bareng di sana. Bisa sekalian refresh pikiran sejenak.
Sama mbaa, aku juga gitu. Lebih senang mewariskan ilmu dan pengalaman. Seru lho main ke curug, kalau di Jatim namanya Coban. Apalagi bisa berangkat sama kawan se frekwensi. Anak jaman sekarang emang harus dilatih tangguh, jangan cuma maunya main ke mall yang ngga ada effortnya hehe.
BalasHapusInfo yang sangat bermanfaat..ternyatabisa ya jalan jalan dengan ongkos yang cukup hemat.. anak anak juga jadi terhibur, dapat pengajaran dan pengalaman baru.. semoua jadi senang.. cari kayu bakar gk susah kah di hutan? kan masih pada basah.. btw itu kenapa popmie jadi basi?
BalasHapusWah menyenangkan sekali ya Bu, bisa ke Curung. Apalagi suasana tampak begitu indah. Kayaknya cocok banget untuk rihlah keluarga.
BalasHapusliwetan begini nih masya Allah nikmatnyaaa
BalasHapussuami udah ngajakin liwetan di pinggir sungai tapi badan masih belum bisa diajak kompromi. Makasih infonya yaa Mbak Yeni
MasyaAllah mba Yen, bikin ngiler. Sejuk banget udah lama nggak jalan-jalan diriku ke alam sejak hamil dan melahirkan.
BalasHapusMau ke sini belum kesampaian daku mba, kangen jalan-jalan ih jadinya. Rekomendasi yang bikin ngiler banget.
BalasHapusWah keren ya. Wisata alam sambil mengajarkan kemandirian pada anak.
BalasHapusHealing banget kak Yeni..
BalasHapusSuasana alam membawa pada ketenangan dan tentu anak-anak juga jadi belajar banyak hal serta kemandirian.
Mba seru banget ya traveling mulu duh kangen banget jalan-jalan, udah lama ga traveling kemana-mana lagi niy mba. Seru banget bisa sambil ngeliwet ya mba, ajakin mba sekali-sekali saya traveling
BalasHapusSaya setuju kalau liburan itu nggak perlu mahal. Justru yang mahal adalah momennya. Wisata alam juga jadi cara orang tua mengajarkan cinta lingkungan kepada anak ya kak. Jadi pengen ikutan nih, hehehe.. ❤️
BalasHapusSeneng nih kalau ada temen yang seide dan bisa sejalan.. Kami di sini belum nemu temen yang begini ini. Jadinya main kemana-mana masih berempat aja. Padahal, bagi anak-anak pasti lebih seru kalau rame-rame ada temen. Enak banget tu kalau makan rame2 kayak gitu...
BalasHapusSelalu seru kalau bacain tentang traveling keluarganya mak Gusti karena bisa jadi referensiku juga nih. Apalagi memang banyak tempat yang belum pernah aku kunjungi bersama keluarga, termasuk main ke curug. Tapi jujur sih aku malah salfok sama liwetannya.
BalasHapusaku setuju dengan pendapat mb Gusti. Membeli pengalaman itu jauh lebih long lasting manfaatnya dibandingkan membeli barang.
BalasHapusMbak Yeni selalu deh membuat orang pengen ikut jalan-jalan. As usual, tulisannya selalu ngasih hal baru. Btw asik nih liburannya bisa ngeliwet bareng. Duh apalagi dengan pemandangan yang begitu. Makin betah berlama-lama
BalasHapusKeluarga traveler selalu inspiratif. Bagus curugnya ya.. Keren jg tips cara hematnya mbak. Btw, gmn sih cara menyesuaikan atau nyocokin jadwal travel dgn liburan sekolah anak²?
BalasHapusSudah pegang kalender akademik anak2 minta ke sekolahan, lengkap tanggal kapan libur kapan ujian kapan kegiatan lain yg agak santai
HapusTraveling tuh emang seru yaa mbak. Senang dan berbagai tantangan yang dihadapi itu yang jadi pelajaran. Kami pun di Lombok sini setiap bulan sebisa mungkin ngajak anak jalan, gak melulu harus yang mengeluarkan biaya banyak.. sekadar bayar biaya masuk pantai yang 10rb sekali masuk (beberapa bahkan gak perlu bayar hahaha), minum air kelapa muda dan pop mie aja udah cukup. Anak-anak main air dan pasir, udah happy banget. Nah, kemarin ini kami habis temenin si sulung yang melakukan pengamatan flora dan faunda di sejumlah TWA yang ada di Lombok. Nemenin dia ngerjain tugas sekolah, sekaligus jalan-jalan tentunya.
BalasHapusWidiihhh nikmat beneeerr makan dekat curug apalagi abis treking2 hihihi :D
BalasHapusAhahaha asyeeekk emang ya mbak bisa travelingan gitu. Setuju banget mbak meninggalkan pengalaman apalagi kalau ketemu org baru akan sangat berkesan banget buat kia, khususnya buat anak2.
Eh boleh ya nebeng shelternya? Bayar atau digratisin tu mbak? :D
gratis mba
HapusCakep banget tempat dan asyik buat piknik tipis-tipis di alam. Kalau dipikir-pikir, memang baiknya warisin pengalaman ya, Mbak. Uang bisa dicari dan Allah juga bagi rezeki buat anak-anak. Mumpung masih sehat juga, gas jalan-jalannya
BalasHapusJadi mau ke Jepang atau New zealand dulu? 🤭 Masyaallah tabarakallah keren pisan. Famtrip terus-terusan. 💜
BalasHapusInsya Allah Nz baru Jepang mbaak doakan visa segera release
HapusMain ke blog Mbak Yeni ini selalu aja bikin mupeng. Mupeng kepengen ikutan seseruannya. Mana ini ke curug. Aku paling suka. Huhuhu kapan ya aku bisa seseruan lagi di curug. Aduh bikin inget masa kecil yang hampir tiap minggu main ke curug. :D
BalasHapusNikmatnyaaa makan tempe ini di pegunungan - dan masaknya juga liwetan jadi tambah tambah ni'meh
BalasHapuscobain kalo sama keluarga aaah
MashaAllah seru banget mbak, suamiku agak sulit kalau diajakin buat jalan ke Curug dia lebih suka ke pantai .. hihihi
BalasHapusMasya Allah, nikmatnyaaa liwetan seru gini yaa... Barengan dengan orang-orang terkasih. Habis makan bisa bobo syantix menikmati sejuknya alam di sekitar curug. Seneng lho mba lihat keluargamu yang selalu kompak dan menebarkan aura bahagia saat jalan-jalan gini.
BalasHapusPrinsip kita sama mba, lebih suka ninggalin pengalaman untuk anak2 drpd harta. Aku kenalin anak2 supaya suka traveling itu sejak mereka bayi. Dan sampe skr mereka jadi seneng banget. Aku slalu bikin plan utk trip biasanya setahun sebelumnya. Dan kalopun negara yg kami tuju jauh dan mahal, berarti sampai budgetnya terkumpul, kami ttp traveling tapi yg Deket dan murah aja. So, traveling bakal tetep rutin. Hanya saja destinasinya jangan dihajar mahal semua setiap tahun. Kalo THN ini mahal, THN depan agak murah supaya tahun berikutnya bisa yg jauh lagi 😄. Sbnrnya memang pinter2nya kita bikin siasat budgetnya.
BalasHapusAku juga percaya, rezeki udh ada yg atur. Ga usahlah terlalu ngoyo. Usaha tetep, tapi yg sudah didapat, juga sebagian dinikmati utk nyenengin keluarga 😁. Dalam hal ini buat jalan2.
Seruuu banget ke curugnya. Aku dan suami suka Curug, apalagi kalo debit airnya deras. Ga masalah Medan berat. Malah rasanya semua capek ilang ya mba 😄. Udh lama nih ga trekking ke Curug lagi. Sebelum pandemi kami lumayan sering. Jadi pengen ajakin anak2. Sebelumnya mereka ga ikutan Krn usia yg msh kecil, jadi dititipin Ama asisten2 ku dibantu babysitter anak2 . Sekarang udh agak gedean dikit, udah bisalah aku ajak nikmatin wisata alam sesekali.
Berarti tahun depan mau ke Selandia Baru dan Jepang ya Mba? Masya Allah, mudahan semangat traveling nya nular ke aku yang sukanya mager di rumah ini, huhu. Bener banget kata Mba, mending mewariskan kekayaan pengalaman ke anak. Insya Allah kaya pengalaman itu priceless
BalasHapusWah, senangnya jalan-jalan ke Curug Cidulang Rawa Gedhe Sukamakmur ini
BalasHapusPemandangan bagus, udaranya pasti seger
Pasti pas banget buat rehat sejenak dari kesibukan sehari-hari
Apalagi sambil liwetan, duh nikmat banget pastinya
Paling enak memang makan-makan di alam terbuka seperti air terjun gitu. Rasa nikmatnya jadi berlipat-lipat.
BalasHapusKayaknya bukan kaki panjang kak, tapi karena ada tahi lalat di telapak kaki, makanya doyan jalan eh iya nggak ya? Hahah.
BalasHapusSeneng baca perjalanan gini, karena bisa jadi referensi suatu saat traveling, apalagi pas acara makan-makannya deket dengan alam wah sejuk ya
MashaAllah~
BalasHapusPrinsip yang rare banget sih, menurutku.. Hehhe~
Bagus untuk pembelajaran bagi semua orangtua yang ingin anaknya tumbuh mandiri dan bisa mengambil banyak hikmah ketika melakukan sebuah perjalanan.
Lelah yang menjadi lillah, in syaa Allah.
Pemandangannya cakep banget,
BalasHapusEmang, kalau ngajak anak jalan2 gini, anak jadi enggak mageran dan enggak main gadget mulu...
tapi emang seru banget ya klo 1 keluarga 1 frekuensi ya mba, semuanya ya pada suka jalan, mau ke LN atau ke curug ya semua hepi yaa... ngatur keuangan rumah tangga emang sesuatu yaaa, aku pun baru mulai, dan udh berasa mumetnya haha
BalasHapusPemandangannya bagus banget. Emang kalau udah ke curug pengennya balik lagi ya mbak. Btw keren loh bisa ngatur keuangan sampai dikira uang gak habis buat jalan jalan. Ini yg aku belum bisa. Nyontek caranya ya mbak. Hehe
BalasHapusAsik juga ya punya hobi traveling. Tiap akhir pekan bisa melihat pemandangan hijau yang menyejukkan. Jadi pengen juga nih motivasi diri agar bisa kelola uang dengan baik, dan bisa terus traveling jauh-jauh..
BalasHapusWawww liwetan di hutan? Mau bangett dongg kak haha.. salah satu keinginanku sblm punya anak, tp sampe skrg blm terealisasi wkwkwk
BalasHapus