Kali ini Gusti Yeni Famtrip akan mengulas perjalanan kami naik ke Gunung Papandayan pada tanggal 24 September 2022 dalam rangka mengisi liburan midtest anak-anak.
Kebetulan Garut belum kami explore, setelah kami menginap di Villa Cahaya Cipanas sambil berendam dulu di kolam air panas alami mempersiapkan fisik dan stamina, lanjut kami menuju TWA Gunung Papadayan.
TWA Gunung Papandayan
Salah satu obyek wisata di Jawa Barat, terletak di Desa Sirna Jaya dan Desa Kramat Wangi kec. Cisurupan.
Papandayan merupakan gunung berapi yang masih aktif dengan ketinggian 2662 mdpl.
Nama Papandayan konon berasal dari cerita rakyat yang mendengar suara gaib pada saat melintasi gunung. Suara tersebut seperti pandai besi yang sedang mengolah besi menjadi perkakas.
Gunung papandayan meletus beberapa kali antara lain :
- 12 Agustus 1772
- 11 Maret 1923
- 15 Agustus 1942
- 11 November 2002
Suami dulu ketika kuliah di Bandung angkatan '99 pernah naik ke Gunung Papandayan bersama teman genknya. Nah kemarin itu seperti dejavu mengajak anak istri naik sambil mengenang masa lalu. Berfoto di hutan mati dengan menggunakan jas angkatan yang masih ada.
Suami naik papandayan sebelum meletus tahun 2002, nah setelah meletus gunung papandayan ini memiliki Danau Kawah Baru.
Daya Tarik TWA Gunung Papandayan
Pemandangan alam yang bagus, sobatku bisa melihat keindahan alam Gunung Papandayan seperti :
1. Camping diatas bisa sunrise
2. Melihat kawah
3. Melihat hutan mati
4. Ladang edelweis
5. Berendam air panas alami dengan view woww
6. Melihat Danau Kawah Baru
7. Sepanjang perjalanan keatas akan melihat sungai dengan warna yang berbeda beda maka disebut sungai tiga warna
8. Taman Edelweis
9. Flora dan Fauna
Tiket masuk
Hari biasa
Pengunjung lokal Rp. 20.000
Pelajar Rp. 18.000
Mancanegara Rp 200.000
Kendaraan roda 2 Rp. 12.000
Kendaraan roda 4 Rp 25.000
Kendaraan roda 6 Rp 110.000
Sepeda Rp. 7.000
Hari libur
Pengunjung lokal Rp. 30.000
Pelajar Rp. 20.000
Mancanegara Rp 300.000
Kendaraan roda 2 Rp. 14.500
Kendaraan roda 4 Rp. 30.000
Kendaraan roda 6 Rp. 125.000
Sepeda Rp. 9.000
Cemping
- Pengunjung lokal Rp. 35.000
- Pelajar Rp. 23.000
- Mancanegara Rp 105.000
Terapi air panas
Dewasa weekend Rp. 25.000
Dewasa Weekday Rp. 20.000
Anak Weekend Rp. 10.000
Anak Weekday Rp. 15.000
Kisah perjalanan kami
Kami tiba di lokasi sudah menunjukkan pukul 12.45 WIB kami memasuki area parkir yang luas dan view cakepp, udaranya sejuk segar tapi panas maklum siang hari.
Mulai kami jalan naik, kalau teman-teman gak kuat jalan bisa naik ojek dengan tarif 25rb sampai pos 6. Kami berempat jalan naik mulai jalanan halus sampai berbatu-batu tapi masih landailah sampai pos 6 kami istirahat sekitar 20 menit perjalanan, di pos 6 ini ada kawah, uapnya sudah kelihatan nah yang gatal-gatal cocok deh mlipir kesini.
Lanjuttt mulai nanjakk berbatu dan licin, ditengah panas terikk banget mana lupa gak pakai topi, jalurnya itu tidak ada pepohonan jadi tandus gitu kebayang yaakss, tapi gak ngeluhlah kan sudah diniati itung itung olah raga.
Akhirnya sampai ke pos 7 dimana ada menara pandang, ada warung yang jual minuman cemilan dkk, banyak yang rehat disana tapi kami cuma sebentar sih, perjalan berikutnya sudah kelihatan nanjak banget nah iseng tadi tanya di pos 6 katanya ada jalur alternatif eeeh suami gak lurus tapi coba yuks kita belok kekiri.
Akhirnya kami ikuti jalur suami sepiiihhh ga ada orang sama sekali hamparan luasss, sepanjang jalan kami temui aneka aliran sungai dengan warna berbeda beda oooh berarti ini yang dinamakan sungai 3 warna ada warna biru langit, bening, dan coklat. Ada air panas, dingin banget dan hangat biasa kemudian kami menemukan batang batang pohon yang berdiri tegak tapi kondisinya gosong kami menyimpulkan ooh ini hutan mati.
Ikuti jalanan aja sih tanpa ada beban apapun toh tidak ada tanaman jadi kalau mau pulang tinggal arah balik pikir kami begitu.
Sempet cek map mencari.danau kawah baru kami.telusuri jalur tetep saja tidak menemukannya.
Sambil rehat main air main batu akhirnya kami jalan lagi tapi arah kekiri menurun yaa dipikir pikir sudahlah turun saja.
Akhirnya kami bisa kembali ke bawah dengan jalur yang berbeda. Total jalan kaki kami pulang pergi sekitar 4 jaman ada ternyata bener deh kami salah jalur 🤭.
Dengan sepatu kets biasa, jalan yang kami pijak tamah berbatu kerikil kecil kecil alhasil sering melorot.
Begitulah kisah perjalanan kami meski tidak sampai titik yang diinginkan tapi seruu apalagi di lakukan bersama keluargakan ya...
So masih ada PR kami buat mendaki kembali Insya Allah sekalian camping disini.
Teman-teman bisa menggunakan jasa ojek tapi sampai post 7 dengan sepeda motor khusus dengan biaya 200rban kalau menggunakan guide sampai atas biaya sekitar 400-500rb.
Tips Buat yang mau ke Papandayan
1. Siapkan stamina
2. Jangan tengah hari bolong kayak kami pas panas terik pula, membuat cepat lelah, saran saya sih pagi masih seger sambil cek cuaca dulu pastinya
3. Menginap atau camping kebetulan di area parkir ada cottage baru berada di dekat Kolam Pemandian Air Panas Alami.
Type Kamar Cottage
Weekday/Weekend
- Lemo 500rb / 750rb
2 lantai + 1 KT 1 KM + Dapur
- Edelweis 1 juta / 1.5 juta
2 lantai + 1 KT + 2 ekstrabed + 2 KM + dapur
- Suagi 1 juta / 1.5 juta
1 lantai + 1 KT + 2 ekstrabed + 1 KM + Dapur
- Kiara 2.5 jt / 3 juta
Untuk meeting room kapasitas 100 orang dengan 4 KM
- Puspa 3.5 jt / 4 juta
5 lantai + 5KT + 6 KM + dapur + minibar + private pool
- Cantigi 4 juta / 4.5 juta
3 lantai + 6 KT + 7 KM + Dapur + Minibar + Private pool
Harga diatas sudah include berendam di kolam renang air panas alami dan sarapan.
Penginapan ini masih baru karena di aplikasi OTA belum ada di webpun belum ada jadi hubungi langsung personal.
Booking penginapan
0262 2810034 / 36
Wa 0811 210 1493
Www.twapapandayan.com
Kami menginapnya di Kampung Bareto kurang lebih 20 menit ke Papandayan. Kalau kami tau di area parkir ada penginapan bagus pasti kami ambil disini. Nah penginapan Kampung Bareto unik koo karena model rumah sunda lingkungan pedesaan dengan berbagai permainan tradisional dimana anak-anak bisa bebas bermain.
Nah selama di Garut kami menginap di 4 penginapan dimana 2 model penginapan + Air Panas Alami + waterboom dan 2 model lainnya rumah sunda tradisional plus permaianannya.
56 Komentar
Assoyyy bangett
BalasHapusAnakku juga lagi suka explore alam nih Mak.
Kapan² moga ada rezekinya kami bs cuss ke sini.
Seru sekali perjalanan kali ini mbak, kalau aku penasaran pengen nyobain kolam air panasnya itu. Aku pernah ke Papandayan tapi itu sudah lama sekali, ide menarik juga ini untuk ajak keluarga kesini ya.
BalasHapusGarut menyimpan potensi wisata yang oke juga yaa... Boleh tuh nginep yang di dekat lokasi Gunung Papandayan. Suka sih hiking gini, tapi anak-anakku ga begitu suka, mba.
BalasHapusPapandayan selalu indah untuk dikunjungi ya :') jadi kangen....
BalasHapusAsyiknyaaaa mak Gusti bersama keluarga berwisata ke Taman Wisata Alam Gunung Papandayan :D Kalau lihat gambarnya yang keren, sepertinya butuh effort tinggi mayan lah ya fisik kudu kuat hahaha :D Ada danau baru yang unik, kolam air panas yang bagus dan pemandangan yang disuguhkan tampak sempurna. Urusan hotel dan tiket masuk, cukup bervariasi dan terjangkau ya. Mantap!
BalasHapuspernah ke Papandayan sepertinya saat SD, penasaran mau ajakku ke sana juga, seru pisan pastinya
BalasHapusNaik gunung gini, mengingatkanku pada masa putih abu-abu. Kawah yang aktif, dan ladang edelweis yang memukau. Jadi rindu.
BalasHapusApalagi kalau ke Gunung Papandayan ini sudah banyak fasikitasnya. Aoalagi kolam air panasnya. Patut dicoba.
Enak banget tuh abis mendaki trus berendam di air panas alami. Kayaknya bisa bikin pegal-pegal langsung hilang. Apalagi pemandangannya bagus begitu
BalasHapusKeren si paksu berat badan tetap sama sejak kuliah walaupun sekarang sudah punya anak. Ini pasti berkat sering naik gunung. Gunung papandayan memang eksotik
BalasHapusIri banget saya tiap kali baca cerita kalian sekeluarga begini. Kompak banget, memiliki hobi yang sama.
BalasHapusNgomong-ngomong salut juga ama keberanian kalian, maksudku itu gunung pernah beberapa kali meletus, tapi masih berani mendaki. Huhu...
Baru tahu mbak di Papandayan ada cottage2 juga selain bisa buat kemping. Seru banget mendakinya, walau sempat nyasar2 yaa. kebayang 4 jam lumayan healing liat pemandangan indah sambil olahraga tuh hehe :D
BalasHapusAnak2 juga kuat banget yaaa :D
Gunung Papandayan tergolong paling mahal tiket masuknya ya, tapi katanya bersih lingkungan di sana. Pengelola mematok harga mahal tapi merawat juga kebersihannya. jadi ya gpp sih.
BalasHapusAku masih nyimpan Gunung Papandayan di wish list hiking plus camping. Tapi ada babi hutannya ya, aku takuuutt
Habis berendam langsung naik gunung mantul banget itu mbak. Seru ya naik gunung sama keluarga termasuk anak-anak. Kalau gak salah dulu waktu meletus tahun 2002 aku semoat merasakan abunya tuh papandayan
BalasHapusAh seru sekali cerita jalan jalan ke Taman Wisata Alam Papandayan, Garut, Jawa Barat ini mbak
BalasHapusPemandangan bagus, udaranya pasti segar
Anak anak pasti senang sekali diajak kesini ya mbak
Aku belum pernah ke Gunung Papandayan. Baca ceritanya, jadi pengen juga karena udah lama gak muncak. Paling ke sana naik lalu turun ya. Nginepnya bisa di bawah. Kalau camping di gunung aktif, aku masih mikir-mikir
BalasHapusJuara banget, kak Yeni sekeluarga mendaki Gunung Papandayan dengan total jalan naik-turun gunung 4 jam.
BalasHapusBerasa bekonde ga betisnya, kak Yeni?
Huhu..
Sungguhan salut sama totalitas kak Yeni.
Nanti abis ini harapan ganti sepatu keds baru nih..
Hihi..semangat menaklukkan pegunungan di Indonesia, kak Yeni.
Ikutan excited baca pengalamannya.
Masya Allah.. banyak spot keren ya Mak di TWA Papandayan ini. Hutan mati aja jadi bagus gitu ya buat foto-foto, hehehe.. ladang edelweisnya pasti juga cantik banget :)
BalasHapusJaketnya beneran masih terawat. Xixixi. Anak2 happy banget ya, Mbak. Hutan matinya baru liat aku.
BalasHapusPemandangan hutan matinya ituu ... eksotis ... jadi spot foto, indah dilihat padahal sudah mati ya hutannya.
BalasHapusJadi ingat perjalanan saya tahun 2016 dulu ke Dusun Selagolong, daerah Sajang.. setelahnya Sembalun. Itu tuh kami kunjungan ke rumah adik binaan komunitas. Ya ampun perjalanannya 7km sekali jalan, alias 14km PP. Berbatu gitu pula, beberapa kali saya terpleset..tersandung.. hebatnya, anak saya yang berusia 5 tahun malah lincahnya bukan main. Sayanya yang deg-degan lihat dia.
BalasHapusduuh kalau mampir ke blog mb Gusti pasti mupeng. traveling terus nih bikin pengen ikutan jalan-jalan
BalasHapusAsyik banget bisa berendam air panas dengan view aduhai. Kece banget spot foto hutan matinya ya, mbak. Btw, aku blm pernah bobok di penginapan rumah sunda, jadi penasaran. Hihi
BalasHapusCottagenya sungguh menguntungkan ya mba, ada fasilitas dapur yang tentunya akan memangkas biaya makan dan traveling.
BalasHapusMbaaaaa, foto-fotonya beneran bikin jealous. Secantik itu ya gunung Papandayan
Asiiik banget suasana di papandayan ini kak yeni. Aku sampe ngerasain vibes mandi air panas dengan view gunung di belakangnya. Kalo di sini itu mirip sama pemandian air panas si debu-debu di dekat Berastagi.
BalasHapusHabis mandi terasa nyaman banget meski udara di sana dingin.
pernah dengar namanya pas kecil. Ternyata di garut dan masih aktif, ya. Penginapannya menggoda sekali
BalasHapusPapandayan ternyata ada cottage ya, baru tau. Asyik pastinya kalo bisa nginep di cottage. Seru ya mbak bisa hiking bareng keluarga dan anak-anaknya juga kuat di ajak hiking 👍
BalasHapusWaaah wisatanya menarik banget.. kolam air panas ini kayaknya punya khasiat tertentu ya, pastinya enak berendam di sana
BalasHapusSebagai orang asli Jawa Barat, saya sudah lama sekali mengenal Garut. Namun, karena tinggal di sana semasa kecil, belum pernah kenal tempat wisata keren seperti ini. Ternyata seru juga di Garut kalau mau eksplor.
BalasHapusBelum pernah ke sini. Bagus banget pemandangannya. Oh ternyata angkatan 99 ya. Gak beda jauh 🤭 Berarti Papandayan gunung yang masih aktif ya? Dari temen-temenku pendaki juga sering denger cerita mitos-mitos Papandayan.
BalasHapusInclude berendam di air panas ini menyenangkan sekali ya. Apalagi melihat pemandangannya yang bikin betah. Healing nya sih dapat di sini
BalasHapusNoted! Seru sekali keliatannya, jadi pengen ke gunung tapi ke gunungnya seperti ini jangan seperti pendaki serius yang bawa bekal banyak-banyak.
BalasHapusPemandangannya juara banget, memang kalau di Garut pasti dingin banget deh apalagi ini di pegunungan, tempat mandi air panasnya malah bikin penasaran pengen dicoba :)
BalasHapusBaru bulan lalu ya mbak campingnya ini. Kayaknya aku baca blog mba Yeni ini seakan baca itinerary perjalanan deh, hehehe. Btw, harga tiket masuk gak terlalu mahal juga ya. Apabila dibandingkan dengan pemandangan yang didapat
BalasHapusDulu sempet pengen ke sini belum jadi jadi sampe sekarang...
BalasHapusMudah2an bisa ke sana bareng pak su sama anak sama kaya mbaknya :D
Wah keren ya mbak, masih kuat naik gunung. Saya udah gak kuat. Hehehe.
BalasHapusBuat keluarga kecil masih terjangkau ya kalau mau nginep di cottage. Perlu banget tuh untuk anak-anak mengenali keindahan alam dan belajar karakter alam pegunungan. Bwt...keren ih, jaket almamater masih disimpan dan apik
BalasHapusTerakhir ke sana tahun 2012 apa 2013 gitu ga pernah kernah ke sana lagi, pastinya makin seru ya sekarang fasilitasnya makin lengkap
BalasHapusSerunya kak bisa wisata ke alam bareng keluarga. Aku jadi auto ingat moment saat daki gunung dulu. Berkesan banget. Jadi rindu uyy😁
BalasHapusPapandayan ini emang indah banget, baru aja 2 minggu lalu ke sini berendam di air panasnya. Kaget juga ada kolam air panas dengan pemandangan gunung sebagus ituuu..
BalasHapusAku jadi ngebayangin, nantinya anakku mau gak ya liburan kayak gini. Eksplor alam. Secara dulunya aku juga suka mendaki gunung.
BalasHapusGunung Papandayan memang menyimpan sejuta pesona ya mbak
BalasHapusAnak anak pasti senang ya bisa mengisi liburan disini
Menikmati keindahan dan kesegaran udara gunung Papandayan
Enak ya naik gunung papandayan, bisa mandi air panas. Hehe.... Next saya ajak keluarga liburan ke Papandayan. Seru juga naik gunung bareng keluarga.
BalasHapusDuh jadi kangen ke Pondok Saladah jadinya... Banyak kenangan di sana. Hehehe... Kemarin pas pandemi melandai naik milih ke Cikurai dulu. Kapan kapan semoga bisa ke Papandayan lagi
BalasHapusSeru banget kak cerita pendakiannya di gunung papandayan. Jadi kangen nggunung nih. Carier udah lama tersimpan di lemari dah ndak pernah kepake lagi
BalasHapusHarga tiket masuk, camping, dan biaya menikmati fasilitas lainnya, ternyata terjangkau ya di Papandayan. Padahal pemandangan alamnya indah begitu. Enak nih menghabiskan waktu weekend di alam berpemandangan indah begini
BalasHapusMbaaa, camping di Papandayan adalah my dream mba. Auto langsung catetin harga-harga dan lainnya nih dari sini. Ada warung makannya juga ya di pos 7, jadi gak repot bawa banyak bekal. Tapi aku harus siapin stamina dulu nih, soalnya kaum kebanyakan rebahan jadi jompo :(
BalasHapusWah, naik gunung tp ada ojeknya.. Hehehe
BalasHapusViewnya cakep yak, terus naik gunung bisa nih mandi air hangat...
Seu banget bisa jalan jalan ke papandayan.. sekarang pasca covid mungkin sudah mulai ramai kembali yaa
BalasHapusPesona alam Indonesia ini emang magis ya, Mbak. Masyaallah, indahnya gunung Papandayan yang paket komplit gitu jadi mupengg. kawah, ladang edelweis, hutan mati, air panas. wow, xoxo
BalasHapusGunung Papandayan salah satu gunung yang masuk rekomendasi pendaki tektok. Menarik. Kalau ke sini mah fasilitas wisatanya udah lengkap banget ya mba. Mau bawa bayi pun aman.
BalasHapusSeru banget liburan bareng keluarganya pak, pemandangan Wisata Alam Papandayan juga apik banget. Saya ngeliat pemandian air panasnya jadi pengen langsung nyemplung dan rileksin badan hihihi.
BalasHapusMasyaAllah mbak, keren banget bisa kompak ya naik ke Papandayan, mana terik pula mataharinya, tapi anak anak gak ngeluh. kapan ya saya ke sini, dah lama pengen ke Papandayan sejak SMA dahulu. entah sekarang masih bisa gak ya naik ke atas begitu hihihi btw makasih tipsnya yaa
BalasHapusBeda harga untuk pengunjung lokal sama mancanegaranya bedanya jauh banget. Ckckckck.
BalasHapusAsik yaaa sekarang di area parkir bawah sudah ada cottage. Jadi kalo kelelahan bisa menginap di sana, atau kalau niat nanjak yaa bisa bobo dulu di sana. Cakep lagi, dekat sama kolam.
Yang membuat saya penasaran itu menginap di cottage di Kawasan Kawah Papandayan. Duh kayaknya adem dan tenang banget bisa menginap dan berendam air panas di sana.
BalasHapusWah ada air panasnya juga, bisa buat terapi nih kalau liburan ke Garut. Catet dulu deh agar bisa jadi destinasi wisata saya dan suami misal ada kesempatan dan juga rezeki pastinya. Ditunggu artikel berikutnya ya mbak
BalasHapusAku kayaknya duluuuuu banget pas kecil pernah kesini mba, ke papandayan haha.. jadi sempat sekelebat tahu gimana di sana hawa dan suasananya, semoga aja ngga berubah yaa. tp baca artikel ini nampaknya makin kecee aja nih papandayan
BalasHapus